Kamis, 15 Mei 2014

Tersesat di Maybrat

"Entah kesalahan apa yang kuperbuat di kehidupan masa laluku sampai aku harus ditugaskan di tempat ini" gumamku.

Sebenarnya tempat ini sudah tak asing lagi bagiku. Dua kali sudah kukunjungi tempat ini, sekali saat tugas perdana di papua barat tahun 2010, kedua sekitar 5 bulan lalu. Dan ini kali ketiga aku harus berada disini, Juli 2013.

Maybrat. Sebuah kabupaten baru yang masih berusia sekitar 4 tahunan. Kabupaten dengan tingkat intensitas lalu lalang mobil yang sangat jarang, dan sebuah masjid hanya seukuran kamar hotel saja. Iya, hanya ada satu masjid di kabupaten ini. Tak ada yang kunikmati saat kunjungan2ku sebelumnya. Kunjungan pertama berhasil kulalui dengan mabok darat sebanyak tujuh kali karena medan yang garang, tidur di gubug, dan mandi di sungai. Kunjungan keduanya, kulalui dalam keadaan listrik yang tak pernah menyala, sinyal yang tak pernah ada, dan warung yang hanya jual mie instan saja. Tapi setelah ketiga kalinya ini, aku merasa sangat beruntung sudah pernah menginjakkan kaki di tempat ini. Sungguh. Dengan segala jenis kekurangan dan keterpurukannya, berjuta keindahan dan keramahan bisa kunikmati.

Maybrat terletak di provinsi papua barat. Kalau dilihat di peta letaknya berada pada kepala burung. Maybrat dapat ditempuh dari sorong menggunakan taxi. Eits, jangan samakan taxi di sorong dengan taxi di kota kalian. Masyarakat sorong dan sekitarnya menyebut taxi berupa mobil-mobil "bersese" besar atau double garda. Misalkan saja toyota hilux, fortuner, strada, pajero dan mobil lain dengan tipe yang serupa. Dari kota sorong dapat ditempuh selama 3-4 jam (jika lancar) dengan suguhan pemandangan bukit-bukit dan hutan-hutan khas papua. Terahir saya ke sini kondisi jalan sudah cukup baik, tidak seperti saat saya pertama kali datang. Eits, tapi bagus di papua itu bukan halus seperti di jawa ya. Jadi jangan berharap berlebih di papua.hehehehe

jalan utama di ayamaru

Danau uter, paliiiiiiing indah

sisi lain uter

Hotel "terbaik" di ayamaru versi saya.. :D
Maybrat sebenarnya beribukota di Kumurkek, tapi karena ada perselisihan saat pilkada, maka pusat pemerintahan berpindah di Ayamaru.Jadi, saya putuskan untuk menginap di Ayamaru saja. Karena penginapan hanya ada disini, begitu juga warung makan. Eh, ada yang perlu anda tahu ya, di Maybrat ini sampai dengan tanggal 15 Maret 2012 belom ada signal telepon. So, secanggih apapun ponsel anda, terupdate apapun softwarenya, gak akan berguna disini. Dan satu hal, listrik menyala mulai pukul 19.00 s/d 23.00. Kadang seharianpun listrik tidak menyala. So... kita kembali ke 50 tahun yang lalu. :D

Ayamaru. Denger nama ini berasa di Jepang bagian manaaaa gitu ya. Padahal ini ada di papua barat.hehe
Ayamaru merupakan bahasa asli maybrat. Aya= air, Maru = Danau. Jadi, sesuai namanya di Ayamaru ini terdapat sebuah danau yang luas, yang merupakan salah satu sumber kehidupan masyarakat. Kampung-kampung dan distrik pun berada di sekitar danau ini. Tapi sayang danau ayamaru ini terlihat surut, kurang tau juga apa sebabnya.. tapi indahnya tetep saja mempesona.

Selain danau ayamaru, di kabupaten baru ini masih banyak terdapat danau-danau lain yang menawan dengan ciri khas air yang sangat jernih. Iya, danau di maybrat ini semua jernih. Salah satunya adalah danau uter. Dasar danau dapat anda lihat dengan mata terbuka, mungkin karena kejernihannya ini hampir tiap hari anak-anak papua tak pernah bosan berenang disini. Jernihnyaa air, tenangnya suasana, dan  segarnya udara merupakan perpaduan yang sempurna untuk menikwatinya.

Semoga saya bisa datang kemari lagi, untuk menikmati negri tercintaku ini.
papua.. paling indah pu alam.